Terinspirasi Aki GS Astra, murid-murid sekolah kami terus berinovasi dan berkarya



          Inovasi diperlukan untuk membuat karya yang lebih baik. Untuk melakukan inovasi diperlukan inspirasi. Sekolah SMKN 1 Driyorejo kami adalah sekolah yang baru berdiri sekitar 7 tahun yang lalu. Sekolah kami terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Lokasi kami lebih tepatnya di ujung selatan kabupaten Gresik berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo. Tapi saya bersyukur di tengah keterbatasan fasilitas, murid-murid kami terus berinovasi dan berkarya. Titik balik peningkatan inovasi di SMK kami adalah saat pola pikir anak-anak dan juga saya sebagai guru tidak lagi terlalu mengutamakan adanya fasilitas yang lengkap dan modal terlebih dahulu. Yang utama ialah ide berkarya mau membuat apa terlebih dahulu. Sebuah titik perjalan sekolah kami adalah terinspirasi saat anak-anak SMK kami bisa meraih juara di lomba inovasi Aki GS Astra  dari PT. Astra Otoparts sekitar 3 tahun lalu. Kisah ini bukan hanya menginspirasi murid-murid kami tapi juga menginspirasi saya sebagai guru agar kita harus terus berusaha dan berkarya meski di tengah keterbatasan fasilitas dan waktu.      
        
Kisah awal perjuangan murid-murid kami di lomba Aki GS Astra

Teringat kisah tim murid sekolah kami sekitar 3 tahun lalu pada  Desember 2014 saat mengikuti lomba inovasi Aki GS Astra yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke 40 tahun PT. Astra Otoparts (anak perusahaan PT. Astra International Tbk yang bergerak di industri spare part motor). Aki GS Astra adalah produk dari PT. Astra Otoparts. Lomba ini bertemakan memanfaatkan aki GS Astra untuk teknologi yang bermanfaat buat masyakarat. Lomba ini bersifat gratis dan terbuka untuk kategori pelajar, mahasiswa dan umum. Sebagai informasi bagi pembaca, PT. Astra International Tbk yang saya ketahui adalah perusahaan yang bergerak di multi bidang baik di bidang industri otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, infrastruktur, teknologi informasi, dan properti. Di sisi lain Astra juga memiliki lembaga sosial yakni Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA Astra) yang telah banyak membina UKM di Indonesia lewat beberapa Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang tersebar di berbagai propinsi se Indonesia. Selain itu juga ada Politeknik Manufaktur Astra yakni kampus milik Astra yang bergerak di bidang pendidikan. Saya mulai mengenal Astra mulai tahun 2010 melalui Pak Jhon Hardi selaku koordinator lembaga pembinaan UKM milik YDBA Astra yakni LPB Astra Waru di Sidoarjo, Jawa Timur. Saya sendiri sekitar tahun 2010 sampai 2012 sering mengikuti pelatihan UKM di LPB Astra Waru. Selain itu saya juga sering dimintai bantuan untuk  membantu memperbaiki komputer dan mengajarkan pemasaran online bagi para pengusaha UKM mitra binaan LPB Astra Waru. Di Sidoarjo sendiri kini ada juga UKM yang berhasil menembus sebagai suplier spare part untuk Astra berkat pembinaan dari LPB Astra Waru. Terima kasih Pak Jhon Hardi atas ilmu dari Astra tentang manajemen QCD dan PDCA yang telah banyak bermanfaat bagi saya. Hingga kini saya masih sering kontak komunikasi dengan beliau. Baiklah kembali ke topik awal mengenai lomba aki GS Astra di tahun 2014.


Foto Kenang-kenangan  saat lomba aki GS Astra 2014 di PT Astra Otoparts. Dokumen tim SMK 


             Waktu itu saya mengetahui informasi adanya lomba inovasi aki GS Astra melalui media online sekitar H-1 dari deadline pengumpulan proposal. Tentunya sangat mendadak mengingat hanya ada waktu kurang dari 2 hari untuk ikut lomba. Saya sempat berdiskusi dengan istri ( waktu itu kami juga pengantin agak baru sekitar 3 bulanan) apa memungkinkan kita bisa ikut lomba. Istri saya sangat mendukung saya untuk bisa ikut. Kami pun berdiskusi cukup panjang di malam hari itu. Ada beberapa ide yang bisa kami coba ikutkan.

             Esok paginya seperti biasanya saya naik motor Honda saya ke tempat saya bekerja yakni di SMKN 1 Driyorejo. Sebagai info tambahan saya berprofesi sebagai guru lebih tepatnya guru elektronika. Jarak rumah saya ke SMK kami cukup jauh dan menempuh perjalanan darat dan air lalu darat kembali. Sesampainya di sekolah saya sempat infokan ke anak-anak yang mungkin berminat. Cukup sulit mencari anak-anak yang mau terlibat langsung mengingat waktu yang begitu “mepet”. Tapi saya tak patah arang. Saya infokan ke murid-murid saya yang lain yang aktif di ekskul Pramuka yakni anak-anak GPS Skandry (Gerakan pramuka SMKN 1 Driyorejo) binaan Kak Sanuri. Terima kasih Kak Sanuri yang telah mendidik anak-anak pramuka yang selalu antusias dan semangat dalam bekerja. Alhamdulillah waktu itu anak-anak pramuka sangat antusias. Akhirnya terbentuklah 2 tim. Karena waktu itu yang diinginkan panitia adalah proposal awal yang akan diseleksi, kami pun berfokus pada penggalian ide dan pembuatan proposal awal. Dari 2 tim muncul 2 judul yakni kompor berbahan bakar air yang diketuai Angga Dwi Cahyo (ketua ekskul Pramuka) dan kursi roda elektrik tenaga surya yang diketuai Irfan Widiarto (anak pramuka juga). Anak-anak bekerja cepat waktu itu karena waktu deadline nya adalah nanti malamnya. Benar-benar “The Power Of Kepepet” jika meminjam istilah Mas Jaya Setiabudi. Ada yang mengerjakan proposal sambil lesehan depan pintu ruang guru. Ada juga yang mengerjakan di dalam bengkel praktek. Hingga sore hari anak-anak masih mengerjakan proposal. Tentunya juga menyiapkan berkas-berkas lain yang dibutuhkan. Saya mencoba membimbing anak-anak sebisanya. Alhamdulillah anak-anak pramuka terbiasa militan dan  pekerja keras. Proposal tim murid sekolah kami pun alhamdulillah akhirnya bisa terkirim juga hari itu. Sementara itu saya pun harus rela tidak jadi ikut lomba untuk kategori umum.

              Selang beberapa hari kemudian muncul pengumuman di website lomba perusahaan Aki GS Astra. Alhamdulillah banyak peserta yang bisa terdaftar dan terseleksi dari seluruh Indonesia baik kategori umum dan pelajar. Tim sekolah kami alhamdulillah 2 tim langsung berhasil menembus 20 besar. Kami pun masuk babak seleksi 10 besar. Sayang sekali waktu yang tersedia waktu itu sangat terbatas. Tim pertama kompor bahan bakar air waktu itu masih benar-benar ide berupa rancangan-rancangan dan belum memiliki prototype. Syukur Alhamdulillah di tim Elektrik FC dengan karya  kursi roda listrik sudah ada prototype mekanik meskipun waktu itu masih belum selesai. Sehingga di proposalnya sudah dilengkapi foto-foto progres pekerjaan alatnya. Akhirnya diumumkan beberapa hari berikutnya keluarlah pengumuman tim 10 besar. Alhamdulillah tim kursi roda dinyatakan masuk 10 besar nasional. Kursi roda listrik ini dirancang dengan memodifikasi kursi roda yang ada dengan ditambahkan motor listrik dan kendali elektronik. Besar harapan kami dapat membantu memperingan aktivitas para orang yang menggunakan kursi roda atau para lansia. Untuk pengisian aki dibuat anak-anak menggunakan sistem dual charging bisa dari panel surya ataupun listrik rumah tangga.
 
Beli aki GS Astra dan awas keliru yang palsu.
            Sebagai pendukung kelistrikan kami menggunakan aki GS Astra tipe GS-G5MZ-3B yang biasa untuk sepeda motor dengan kapasitas masing-masing 12 V 5AH. Kami menggunakan 2  aki sebagai sumber listrik untuk kursi roda tenaga surya. Waktu itu pertimbangan kami adalah yang harganya cukup murah dan awet. 


Gambar Aki GS-G5MZ-3B. Sumber: http://aki.gs-astra.com/gm5z-3b



Untuk aki yang digunakan pada kursi roda listrik tim anak-anak waktu itu kami membeli akinya di toko Sentral Jaya di ruko City 9 Driyorejo, Gresik. Di toko aki tersebut kami diberitahu bapak yang menjaga toko bahwa aki GS Astra ini mulai banyak ditiru mereknya. Jadi kita harus pandai dalam memilih aki GS Astra yang original. Kita perlu lebih teliti memperhatikan tulisan dan logonya. Aki GS Astra yang palsu pun menggunakan tulisan GS dan sekilas desainnya mirip. Harga aki GS palsu pun lebih murah. Tapi tentunya kualitas Aki GS Astra lebih bagus dan awet. Untuk para pembaca yang ingin lebih tahu detailnya bisa mencoba untuk mencari infonya di internet. Saat ini memang kerap ditemukan Aki GS palsu. Tentu yang dirugikan adalah konsumen. Kita perlu lebih bijak dan cermat saat akan membeli Aki GS Astra yang asli. Untungnya saat ini di  tahun 2017 Aki GS Astra yang asli sudah dilengkapi teknologi QR Code sehingga lebih mudah untuk menentukan mana Aki GS Astra yang asli.


Perjuangan di babak lanjutan
Tantangan baru pun muncul karena bagi tim 10 besar ini akan dikunjungi perwakilan juri dan tim media. Kami pun berpacu dengan waktu menjelang kedatangan juri ke sekolah kami. Semua anggota tim yakni Irfan, Arif , Cahya dan Ilham saling bekerja sama untuk menuntaskan alatnya. Anak-anak sering lembur dan menginap di sekolah untuk menuntaskan pekerjaan yang masih perlu banyak perbaikan. Di sisi lain anak-anak juga perlu persiapan presentasi. Sebagai pembimbing saya bertugas membantu mendampingi perakitan mekanik dan elektronika serta latihan presentasi tentang kursi roda listrik tenaga surya karya anak-anak.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. Ternyata mencari lokasi sekolah kami cukup sulit bagi rombongan panitia dan juri. Harap maklum sekolah kami waktu itu masih agak baru dan belum ada pagarnya termasuk papan nama depan sekolah. Jadi wajar jika banyak yang masih belum kenal. Sekolah pun masih dalam proses pembangunan. Ada juga kelas yang masih belum selesai dibangun. Akhirnya kami pun menjemput keluar untuk menjadi penunjuk arah menuju SMK kami yang jaraknya sekitar 300 meter. Rombongan pun akhirnya sampai di SMK kami. Rombongan pun turun. Ada 1 mas kameramen  yang langsung turun dari mobil segera menuju depan sekolah kami. Rupanya mas Agus yang bertugas sebagai kameramen ini mau ambil video rekaman.

Tak lama setelah itu rombongan sudah masuk ke bengkel listrik tempat kami membuat dan mempresentasikan alatnya. Anak-anak sudah siap bersama alatnya. Lalu dimulailah sesi presentasi. Presentasi berlangsung antusias dan interaktif. Alhamdulillah anak-anak cukup lancar presentasinya. Tim juri pun memberi respon positif dan  juga memberi saran terkait peletakan panel surya yang efektif. Kami pun sangat bersyukur presentasi berjalan lancar. Setelah itu sesi ambil video rekaman tim dan dokumentasi. Waktu itu kami sebagai guru pembimbing dan Pak Solikhin selaku Wakil Humas DU/DI yang mewakili sekolah kami juga dimintai wawancara. Videonya pun sangat bagus dan berkualitas.




                                     Video Youtube tim kami hasil rekaman panitia GS Astra.


            


              Setelah sesi visitasi dan presentasi. Berikutnya adalah menunggu pengumuman yang berhak lolos ke Final dan terbang ke Jakarta. Sambil menunggu pengumuman tim murid kami pun tetap memutuskan untuk terus  melanjutkan dan menyempurnakan karya sekolah kami. Anak-anak pun masih sering lembur dan menginap di bengkel praktek sekolah. Akhirnya selang beberapa hari kemudian kami mendapat kabar bahwa tim kami dinyatakan lolos ke babak Final di Jakarta. Pengerjaan terus kita kebut termasuk mengenai tampilan dan kinerja kursi roda listriknya. Bahkan gir salah satu motor penggerak sempat mengalami kerusakan. Akhirnya kami pun harus memesankan gir baru dan berangkat ke bengkel bubut CV. Kent Teknik yang jaraknya sekitar 20 km. Waktu itu saya dan rekan saya, Pak Dwi (Guru Listrik),  membantu memesankan gir yang rusak.  Untuk ambil girnya baru bisa di malam harinya. Jadilah perjalanan yang cukup melelahkan. Alhamdulillah berikutnya kursi roda bisa kembali berfungsi normal. Untuk rantai yang digunakan sebagai sambungan gerigi pada dinamo ke roda tim kami menggunakan rantai sepeda motor dengan merek ASPIRA (produk PT. Astra Otoparts) . Agar tampilan bisa lebih menarik kursi roda pun dicat ulang oleh anak-anak.
        


                                      Video uji coba rekaman tim Multimedia SMKN 1 Driyorejo.



Foto hasil akhir kursi roda listrik tenaga surya. Dokumen tim SMK


                                           

Berangkat Ke Jakarta
           Sebelum berangkat, anak-anak juga berlatih presentasi di hadapan para guru. Banyak saran dan masukan yang diterima oleh anak-anak. Kami sebagai pembimbing membantu untuk memperbaiki berbagai kekurangan terutama di laporan dan presentasi. Sementara itu kami juga mulai mempertimbangkan mengenai pemberangkatan. Jatah tiket pesawat dan akomodasi yang disediakan panitia ada 2 orang yang bisa berangkat ke Jakarta. Setelah didiskusikan akhirnya dari sekolah diputuskan 2 orang siswa yang bisa berangkat yakni Irfan dan Arif. 2 anggota lainnya yakni Cahya dan Ilham menunggu di SMK. Sementara itu saya sebagai pembimbing menyusul berangkat lewat jalur darat yakni Kereta Api.
 
           Hari pemberangkatan pun tiba. Dari rumah saya pamit istri saya tercinta dan juga orang tua untuk mendampingi anak-anak ke Jakarta. Terima kasih ya istriku yang selalu siap mendampingi di kala suka dan duka. Saya berangkat lewat jalur darat hari H-1 dari anak-anak berangkat. Pertama saya ke SMK dulu cek anak-anak. Saya berangkat sore naik kereta Api dari Stasiun Pasar Turi Surabaya. Anak-anak berangkat esok paginya dari Bandara Juanda Surabaya. Saya waktu itu memikirkan perlunya cadangan dinamo kursi rodanya. Siangnya saya berangkat dulu ke pasar loak menuju lapak Abah Syam langgangannya anak-anak tim robot kampus ITS Surabaya dan juga tempatnya kami beli dinamo kursi roda. Saya membeli 2 biji dinamo waktu itu. Setelah itu baru saya menuju stasiun Pasar Turi. Untungnya saya belum telat saat memasuki stasiun Pasar Turi. Saya pun menukarkan tiket ke petugas kereta Api. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dari SMK kami ke stasiun sekitar 30 km. Untung sepeda motor Grand Astrea saya sangat bersahabat. Sepeda Grand Astrea ini pun kembali menginap di stasiun Pasar Turi setelah sebelumnya pernah menginap juga 2 kali di tahun 2013.




Foto saya dan motor  Honda Grand Astrea saya di SMK. Foto diambil 9 Nopember 2017. Dokumen pribadi

              Perjalanan panjang pun dimulai. Kereta api berjalan kencang. Pemandangan malam tidak begitu jelas dari dalam kereta api. Alhamdulillah sekitar esok paginya menjelang subuh kereta sudah sampai di Stasiun Kota Jakarta. Saya pun turun dan segera mencari mushollah terdekat tentunya buat segera Sholat Subuh. Setelah itu saya coba kontak ke teman guru di sekolah. Alhamdulillah anak-anak sudah berangkat ke Bandara Juanda dan siap berangkat naik pesawat. Setelah sholat subuh dan cahaya matahari mulai muncul saya keluar stasiun mencari makan. Alhamdulillah ketemu soto lamongan yang cukup murah. Yang membuat lebih lezat adanya kecambah membuat rasanya jadi lebih nikmat. Terlebih waktu itu masih pagi hari sekitar jam 5.30. Meski demikian Jakarta kelihatan sudah ramai.  Saya pun berusaha kontak kakak kelas di Kampus ITS Surabaya yakni Mas Gembong yang bekerja dan tinggal di Jakarta. Ya mampir silaturahmi. Alhamdulillah bisa kontak dan saya bilang mau mampir. Saya pun mencari halte Busway dan beli tiketnya. Alhamdulillah perjalanan naik busway pun dimulai. Akhirnya saya sampai di halte busway tempat Mas Gembong tadi menunggu. Akhirnya saya pun turun dan ketemu salaman dengan Mas Gembong. Lalu diajak naik sepeda motor Supra yang beliau kendarai. Lokasi kontrakan beliau di daerah Kelapa Gading agak dekat dengan Kompleks industri Astra di Sunter. Saya pun cukup tenang karena saya berpikir lokasi pabrik pusatnya tentunya dekat lokasi lombanya yakni di PT. Astra Otoparts. Saya pun istirahat sejenak dan temu akrab dengan keluarganya termasuk putranya si Khalif yang lucu dan menggemaskan.

               Sore harinya setelah ashar saya diantarkan mas Gembong menuju kompleks pabrik Astra di Sunter. Kami mencari-cari lokasi PT. Astra Otoparts. Ternyata lokasi kompleks luas sekali. Kami cari-cari belum ketemu. Waktu itu ketemunya Politeknik Manufaktur Astra, PT. Astra Isuzu, Toyota Astra dan lain-lain. Kami pun tanya ke petugas keamanan ternyata lokasi PT. Astra Otoparts terpisah dan agak jauh.  Jadilah perjalanan berlanjut menuju lokasi. Sekitar 20 menit kemudian kami pun akhirnya sampai di lokasi. Dan pas ke sana rombongan peserta pun sudah sampai dan mulai menata peralatan dan alat lomba karya mereka. Saya akhirnya bisa ketemu murid-murid saya. Anak-anak sudah selesai menyiapkan kursi roda listrik mereka. Yang luar biasa ternyata anak-anak juga senang membantu tim lain yang membutuhkan pinjaman alat dari tim kami. 
                Setelah itu mas Gembong pun pamit mau balik ke rumahnya dan mengundang jika berminat malamnya mau ajak makan di Mall Kelapa Gading. Kami pun menyetujuinya. Lalu rombongan peserta pun diajak panitia menuju ke hotel tempat kami menginap yakni di Hotel POP yang bersebalahan dengan Mall Kelapa Gading. Malam harinya saya dengan murid saya yakni irfan dan Arif jalan-jalan keluar hotel sebentar menemui mas Gembong yang sudah menunggu di tempat makan malam. Kami pun ditraktir gratis. Sambil makan kami berdiskusi panjang mengenai persiapan lomba esok pagi. Sebagai info tambahan Mas Gembong adalah mantan Ketua Organisasi Kewirausahaan di kampus ITS dan jago presentasi. Saya meminta beliau untuk memberikan ilmu presentasi ke anak-anak. Anak-anak pun dipoles dan diajari teknik-teknik presentasi yang sederhana tapi tepat sasaran. Alhamdulillah anak-anak dan saya pun dapat banyak ilmu baru. Setelah makan-makan dan belajar sebentar kami pun ijin pamit dan berpisah untuk kembali ke hotel tempat kami menginap.
                Hari lomba pun dimulai. Anak-anak mengenakan seragam almamater SMK. Juri di lomba ini adalah para ahli dan praktisi juga akademisi. Ada Prof. Yohanes Surya yang tentunya kita semua tahu beliau adalah pakar Fisika top dan pelatih anak-anak Olimpiade Fisik di Indonesia. Ada juga Prof. Rhenald Khasali pakar manajemen yang kita tahu sudah sering muncul di televisi dan surat kabar. Juga ada perwakilan dari Manager PT. Astra Otoparts.  Yang saya ingat waktu itu total jurinya ada lebih dari 5 orang. Benar-benar momen yang langka dan mengesankan bahwa anak-anak desa dari SMK kami bisa bertemu dan diuji oleh mereka-mereka yang ahli di bidangnya.
                Peserta bergantian masuk ke dalam ruangan utama presentasi. Tibalah giliran timnya anak-anak. Strategi sudah kami siapkan. Data-data juga sudah kami siapkan. Irfan dan Arif berbagi tugas dalam menyampaikan materi secara bergantian. Sesi presentasi Alhamdulillah lancar meski sempat ada sedikit grogi. Selanjutnya sesi demo. Saat kursi roda listrik dinaiki Arif juga berlajan lancar. Lalu sesi tanya jawab pun dimulai. Para juri mulai bertanya berbagai hal baik teknis maupun non teknis. Di antaranya  adalah apakah bisa kursi rodanya itu didorong  tanpa bantuan tenaga listrik. Anak-anak pun mendemokan dengan ada yang menaiki kursi roda sambil didorong. Alhamdulillah kursi roda tetap bisa jalan. Setelah presentasi anak-anak pun keluar ruangan. Tampak wajah anak-anak sedikit tertekan. Saya memaklumi itu karena di ruangan tertutup itu khusus tim peserta yang presentasi saja dan para juri serta sedikit panitia. Tampak anak-anak juga sedikit bersedih karena merasa belum optimal. Saya pun mencoba untuk menghibur anak-anak. Lalu kami ke Mushollah di pabrik untuk menunaikan sholat karena sudah siang. Saya melihat anak-anak tampak begitu khusyuk berdoa. Pengumuman lomba diinfokan pada sore harinya. Kami pun lebih banyak di mushollah baru kemudian menjelang pengumuman kami menuju ke ruang lomba. Sebelum sampai di ruang lomba kami menyempatkan mampir dulu ke ruang khusus produk PT. Astra Otoparts. Kami banyak mendapatkan ilmu baru terkait produk-produk Astra Otoparts.







Foto saat Presentasi ke Dewan Juri. Dokumen tim SMK






Arif sedang presentasi di hadapan para juri. Dokumen tim SMK







Para Dewan Juri tampak serius memperhatikan presentasi anak-anak. Dokumen tim SMK









Irfan dan Arif dalam sesi tanya jawab dengan para Dewan Juri. Dokumen tim SMK
Pengumuman Juara lomba Inovasi Aki GS Astra  
                 Tak lama kemudian pengumuman pun disampaikan. Semua peserta baik kategori umum, pelajar dan mahasiswa berkumpul di ruangan. Satu per satu yang dinyatakan menang diumumkan. Rupanya tidak langsung diumumkan juara 1, 2 dan 3 nya. Namun diumumkan yang pemenang 3 besar. Alhamdulillah tim SMK kami masuk di 3 besar dan tentunya mendapat undangan di malam penganugerahan juara.





Foto Para pemenang dengan para Juri. Dokumen tim SMK

Foto bareng depan resepsionis kantor PT. Astra Otoparts. Dokumen pribadi

                 Masing- masing Juara 1 , 2 dan 3 akan disampaikan 3 hari berikutnya di acara khusus penganugerahan juara dan bersamaan peringatan ulang tahun Astra Otoparts yang disiarkan TV Trans 7. Alhamdulillah tim anak-anak ini berhasil meraih pemenang 3 besar dan berhak ikut acara penganugerahan.Selama 3 hari berikutnya semua peserta baik yang menang dan tidak banyak diajak jalan-jalan wisata termasuk ke Taman Impian Jaya Ancol. Khusus untuk para pemenang 3 besar ada sesi foto-foto tersendiri. Setelah saya ketahui ternyata dijadikan foto iklan poster. Di hari terakhir di sesi penganugerahan yang disiarkan TV Trans 7 akhirnya diumumkan lah nama-nama tim yang berhaik meraih urutan 1,2 dan 3. Akhirnya Tim Elektrik FC yakni tim anak-anak desa yang juga murid kami itu diumumkan sebagai Juara 1 di kategori pelajar. Pengumuman lomba juga diinfokan di website aki GS Astra.
Foto tampilan di TV saat Irfan  dan para juara di atas panggung. Dokumen pribadi



              Saat tahu bahwa tim smk kami meraih juara 1 saya pun sangat bersyukur dan juga termasuk rekan-rekan yang menunggu di SMK kami di Driyorejo Gresik. Demikian pula istri saya juga sangat bersyukur saat saya beritahu kalau tim murid-murid saya meraih juara 1. Ternyata selain juara 1 tim anak-anak juga meraih juara favorit ke 4 dari seluruh tim baik umum, mahasiswa dan pelajar. Alhamdulillah sebagian hadiah yang diperoleh anak-anak juga digunakan untuk sedekah infaq ke masjid SMK kami dan juga untuk pengembangan kursi roda serta karya-karya inovasi berikutnya.


Inspirasi bagi murid-murid lainnya
              Setelah tim SMK kami menjuarai lomba aki GS Astra tersebut adik-adik kelas mereka pun banyak yang terinspirasi. Murid-murid kami utamanya adik kelasnya makin banyak yang aktif berkarya dan mengikuti lomba. Ada karya alat sterilisasi ozonizer yang diketuai Bayu Prahasa di lomba di kampus UISI dan juga lomba TTG Pemkab Gresik di tahun 2015. Ada juga kompor biomassa penghasil listrik karya murid kami Raden Rizky dan timnya  yang meraih juara 1 di lomba Inovasi Energi Terbarukan di Pemkab Gresik di tahun 2016. Yang paling baru di 2 tahun terakhir inovasi juga terus dilakukan anak-anak. Banyak karya - karya lain yang terlahirkan menggunakan aki GS Astra dan ikut berbagai kompetisi seperti alat semprot tanaman tenaga surya yang diikutkan lomba Festival Kewirausahaan yang diadakan Dirjen SMK pusat. Yang paling baru di bulan Oktober 2017 kemarin giliran karya kursi roda listrik dengan kendali HP Android yang diikutkan lomba inovasi teknologi di kampus UNAIR Surabaya. Untuk kursi roda listrik generasi kedua ini dibuat dengan teknologi yang lebih canggih. Sebagai pengendali digunakan rangkaian arduino dan rangkaian H-Bridge MOSFET yang mengatur arah putaran roda kiri dan kanan. Kursi roda listrik ini dapat diremot dari jarak jauh menggunakan HP Android sehingga saat tidak digunakan kursi roda dapat diparkir di luar rumah dan dapat mendapatkan listrik dari sinar matahari.  Sebagai media penyimpan listrik nya tim SMK kami memilih aki GS Astra tipe GT6A VRLA maintenance free yang lebih handal dan mudah perawatannya. Alhamdulillah untuk lomba di UNAIR anak-anak meraih Best Presentation.








Foto alat semprot pertanian tenaga surya didemokan Rizky dan Ongky (siswa Teknik Elektronika Industri)

Foto Uji Coba alat semprot tanaman tenaga surya oleh Abid (pembuatnya). Dokumen pribadi


 


Video uji coba kursi roda listrik tenaga surya dengan kendali remote HP Android
Aki menggunakan tipe maintenance free VRLA GM5Z-3B dengan kapasitas 12V 5 AH








               Terima kasih atas dukungan keluarga besar SMKN 1 Driyorejo. Terima kasih anak-anak SMKN 1 Driyorejo yang terus aktif berkarya. Terima kasih Aki GS Astra. Terima kasih PT. Astra Otoparts. Terima kasih PT. Astra International Tbk. Semoga ilmu anak-anak bisa terus bermanfaat dan barokah. 
               Di usianya yang ke 60 tahun semoga PT. Astra International Tbk bisa terus berbagi untuk bangsa. Perjalanan yang penuh inspirasi sejak berdirinya Astra di tahun 1957 hingga kini dengan produk dan layanannya di berbagai bidang bisnis serta lembaga sosialnya semoga juga menginspirasi sekolah kami dan murid-murid kami untuk bisa terus berinovasi dan berkarya. Sekolah kami baru berusia 7 tahun. Perjalanan kami tentunya masih sangat panjang.

Tulisan ini juga diikutkan untuk lomba Anugerah Pewarta Astra 2017. Semoga  bisa menginspirasi pembaca. :)



 


8 Responses to "Terinspirasi Aki GS Astra, murid-murid sekolah kami terus berinovasi dan berkarya"

  1. Terimakasih atas Bapak Asrul.
    Ilmu yang anda berikan bermanfaat kepada kami dan masyarakat sehingga para penderita disabilitas mampu melakukan mobilitas nya dalam kesehariannya dengan mudah.
    Kami juga berterimakasih kepada Bpk. Asrul Yanuar yang telah mendidik kami dengan ikhlas. Berkat bapak kami bisa mengembangkan. Inovasi tersebut lebih baik yaitu penggunaan kendali berbasis sistem Android dan bluetooth. Yang marak ini kita pakai dalam sehari hari.
    Saya selaku Siswa SMKN 1 DRIYOREJO Sangat berterima kasih kepada bapak asrul yanuar..
    SMK Bisa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Ongky. Moga sukses ya buat kamu dan kawan-kawan. Karya kursi roda listrik kamu dan tim juga sangat bagus. Lanjutkan untuk dikembangkan lagi :-)

      Hapus
  2. ilmu yg diberikan Bapak sangat bermanfaat buat saya maupun kami semua sebagai siswa di Smk Negeri 1 Driyorejo. dan juga sangat terinspirasi buat kami selaku siswa yg masih kurang mengerti akan ilmu" elektronika dan membuat kami semua akan semakin bersemangat mengikuti kegiatan sekolah maupun mengikuti kegiatan Lomba-lomba yg diusulkan oleh Pak asrul.. Semoga kami murid-murid Bapak bisa jadi orang-orang yg sukses dikemudian dan bapak semakin semangat mengajar ilmu" disekolah kami.
    Terimakasih Pak atas ilmu" nya smoga tambah sukses ..
    #Smk Negeri 1 Driyorejo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Rian. Selanjutnya kini giliran kamu dan tim. Masih banyak kesempatan. Masih ada 2 tahun sebelum lulus. Moga sukses :-)

      Hapus
  3. Wah, keren! bisa dikontrol pake android pula :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas apresiasinya mas Fahmi. Betul mas bisa diremot dg HP. Yang membuat aplikasi android nya murid-murid saya. Silahkan mampir ke SMK kami. :-)

      Hapus
  4. Sungguh menginspirasi blog ini..
    Semoga terus berkarya bapak Asrul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Pak Rafli. Terima kasih banyak atas dukungannya. :-)

      Hapus