Catatan Hari ke 17 Ramadlan 1439 H / 2-Juni-2018
Bismillahirrahmanirrahiim
Berbuka dengan yang manis-manis. Namun tak semua yang manis
itu gula. Gula Manis, Kurma Manis,
Garbis Manis, Madu manis, dll. Maksudnya bagaimana ?
Demikian pula kaitan rizki harta dan nikmat. Ketika kita mendapatkan rizki harta kita lebih
mudah untuk mensyukurinya. Atau bisa juga terkadang kita lupa mensyukurinya. Di
tiap bulan ketika mendapat gaji atau rizki
berupa uang terkadang banyaknya kebutuhan yang berakhir dengan kurangnya uang
tersebut sehingga kita menjadi mengeluh. Kita inginnya semua serba cukup dengan
harta yang kita miliki. Kita terkadang lupa mensyukuri bahwa hari ini kita
masih bisa melihat, mendengar, berjalan, melompat, duduk, tidur, dan sebagainya
hal-hal dasar yang seringkali tidak kita syukuri. Lebih jauh lagi mensyukuri bahwa
kita hari ini masih hidup. Guru kami Abuya Lutfi seringkali di awal pengajian
bertanya dan menyampaikan kalimat “Alhamdulillah hari ini kita masih hidup”.
Saya terkadang tersenyum dan terkadang takut jika teringat kalimat itu. Bagaimana
tidak, kita diberi kehidupan dengan
berbagai nikmat namun seringkali lupa bahwa banyak hal-hal mendasar yang tidak
kita syukuri malah terkadang kita lebih banyak mengeluhnya dalam kehidupan
sehari-hari.
Di dalam surat Ar-Rahman disebutkan :
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Fabiayyi alaa i Rabbikumaa Tukadzdzibaan”
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan" ( Ar-Rahman :13)
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan" ( Ar-Rahman :13)
Di Al-Quran dalam ayat dalam surat Ar-Rahman disebutkan berulang kali
tentu besar maknanya.Jika hitung-hitungan dasar bisa kita coba. Sepasang mata
yang sehat berapa harganya ? Jantung yang masih bisa berdetak hari ini berapa
harganya ? Ginjal yang masih bekerja dengan sehat ataupun usus yang masih
bekerja normal. Sepasang telinga dan lain-lain. Belum lagi kita masih memiliki
teman yang masih mau mengucapkan salam kepada kita dan sebagainya. Kita jug a
masih memiliki keluarga. Dan masih banyak yang lainnya.
Atau sepasang tangan dan jari-jari lengkap yang masih bisa
bekerja ?
Saya punya seorang murid yang kehilangan 3 jari tangan
kanannya hilang karena terkena mesin press es tebu. Syukur alhamdulillah kini
anak itu punya keterampilan dan kemandirian yang baik. Dia sudah bisa servis
audio dan servis TV juga instalasi listrik rumah. Terakhir kali saya mintai tolong bantuan
memperbaiki sambungan listrik meja praktek di SMK kami. Pagi ini tadi di hari
17 Ramadlan anaknya kontak pesan lewat WA saya. Alhamdulillah meski sudah lulus
sekolah masih kontak dengan gurunya. Itu pula yang turut memotivasi saya untuk
menulis hari ini.
Pernahkah dan mampukah kita menghitung rizki yang diberikan
Allah SWT pada kita ? Saya yakin saya tidak
mampu.
Sekali lagi yang manis tak selalu gula. Nikmat tak selalu
rizki harta. Semoga bermanfaat. La ilaha illALLAH. :)
0 Response to "Yang Manis Tak Selalu Gula. "
Posting Komentar